Sidikalang (Inmas). Suasana penuh haru mewarnai acara perpisahan guru kelas MIN 1 Dairi yang purna bakti. Pengabdian selama 30 tahun, sebagai Guru DPK dari Dinas Pendidikan yang telah mengabdi di MIN 1 Dairi yang setiap hari bertatap muka selama bertahun-tahun, tentunya memberikan kesan mendalam terlebih lagi guru adalah orang tua bagi para siswanya di sekolah.
“Bahagia telah tunainya melaksanakan tugas selama 30 tahun,” demikian disampaikan Kepala MIN 1 Dairi saat melepas Lidia Sitanggang yang telah memasuki purna bakti di Halaman MIN 1 Dairi yang disaksikan oleh seluruh guru dan siswa – siswi MIN 1 Dairi, Sabtu, 11 Januari 2020
Dalam sambutannya Kamidun mengatakan purna bakti ini juga merupakan sebuah pencapaian dari sebuah pengabdian yang dilakukan selama menjadi guru dan sudah berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan kontribusi mencerdaskan bangsa melalui dunia Pendidikan. “Tunai sudah semua pengabdian selama ini untuk mencerdaskan anak bangsa. Tiga puluh tahun tahun bukan waktu yang sebentar sebagai guru, banyak suka dan duka yang dirasakan pengabdiannya selama ini kepada dunia pendidikan dan masyarakat,” kata Kamidun.
Dipenghujung sambutannya, Kepala MIN 1 Dairi mengucapkan terima kasih kepada Lidia atas segala sumbangsih dan kontribusi selama ini bagi dunia pendidikan dan permohonan maaf atas nama keluarga besar MIN 1 Dairi. Sementara Lidia Sitanggang yang memasuki masa purna bakti ini mengatakan merasa terharu atas acara yang dilaksanakan ini.
Dia mengatakan selama 30 tahun berkarir sebagai guru banyak suka dan duka yang dirasakan. Dirinya paham betul keberadaan sekolah waktu pertama kali berdiri, yang awalnya hanya ruang kelas yang sangat sederhana, sampai dirinya memasuki masa purna bakti tidak pernah dipindah tugaskan ke sekolah lain.
Lidia juga mengatakan sebagai manusia biasa, sudah tentu dalam mengabdi sebagai guru sekolah, banyak kekurangan dan kekhilafan dalam hal tingkah laku, tutur kata, yang disengaja atau tidak.
Demikian pula dalam hal melayani anak-anak, banyak sekali kekurangannya, “Untuk itu saya minta dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya,” katanya.
Di akhir sambutannya, Lidia menitipkan pesan kepada semua guru-guru yang masih mengajar di MIN 1 Dairi agar tetap semangat dalam mencerdaskan anak bangsa melalui dunia Pendidikan dan didiklah anak itu seperti anak sendiri. “Didiklah anak-anak dengan baik dan sabar seperti layaknya kita mendidik anak sendiri,” tutupnya.
Acara pelepasan masa purna bakti tersebut diakhiri dengan pemberian bingkisan dari sekolah sebagai tanda cinta atas pengabdiannya dan diiringi dengan lagu terima kasih guruku. (Hasan)