SEJARAH

Sejarah berdirinya Kantor Kementerian Agama Kab. Dairi

Masyarakat Kabupaten Dairi menganut berbagai agama yaitu Kristen, Islam,  Katolik, Budha dan Hindu. Agama Kristen dan Islam adalah agama terbesar di Kab. Dairi, Agama Kristen tidak terlepas dari penyiaran yang di bawa oleh Missionaris yang bekerja di tanah Batak.  pada abad ke 19 tepatnya tahun 1908 Belanda masuk ke Dairi dengan membawa pegawai-pegawai dari Tapanuli Utara, mereka terdiri dari etnis Toba dan beragama Kristen. Tugas mereka adalah membantu pemerintah Belanda. Dengan masuknya etnis Toba dan beragama Kristen ini dianggap sebagai awal terjadinya mengajarkan huruf latin di Zending yang umunya adalah  gereja.

Sebelum Belanda masuk ke Sidikalang, Agama Islam telah ada pemeluknya  di Kabupaten Dairi yaitu orang- orang yang bersuku pakpak yang terdiri dari orang-orang Pemahur Maha dan Tengku Segala Keppas dan dari Simsim bernama BADU BANCIN  bersama Anggota Silimin atau pejuang-pejuang Pakpak yang sudah berketuhanan.

Pada Tahun 1917 orang-orang yang ingin masuk Islam sifatnya tidak terbuka atau  dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Pada tahun itu juga  datanglah seorang ulama yang bernama DATUK MAULNAN beserta keluarganya dari Singkil dan pindah ke Sidikalang.

Pada Tahun 1919 Bapak GINDO MUHAMMAD ARIFIN menganjurkan kepada Raja Pasangan Paduan Marga Bintang  dan mengundang pula Raja Batu dari Ronding Atau Aceh agar menganut agama Islam.  Maka semenjak itu resmilah Raja Pasangan Paduan Marga Bintang resmi Masuk agama Islam,   Oleh karena itu masyarakat mufakat mendirikan sebuah Surau atau Langgar pada tahun 1919 di desa Bintang seiring dengan perkembangan penganut Islam maka didibangunlah Masjid.

Pada tahun 1926 pengislaman di daerah Lae Pinang dan Mbatum yang dipimpin oleh Bapak GINDO MUHAMMAD ARIFIN, dua tahun kemudian diadakan pengajian anak-anak di desa Bintang.  Pada tanggal 26 Desember 1946 datanglah kepala Kantor Agama Islam yang bernama Muhammad Rasyid serta Haji M. Yuddin Lubis. Perwakilan dari residence Tapanuli () Tarutung), Tanggal 27 Desember 1949 datanglah kepala Kantor wedana atau Bangsa Belanda sehingga wedana harus pindah ke daerah yang lebih aman yakni didaerah RINTOBES.

Pada Tahun 1952 di bukalah Kantor Urusan Agama yang diadakan di daerah Silima Pungga-pungga, karena ada pemberontakan pada Tahun 1958 maka putuslah hubungan kantor koordinasi Agama Islam ke daerah Tarutung, Per tahun  1964 Kab. Dairi yang sudah berdiri menjadi Kabupaten Tingkat Dua dipinpin oleh Bupati MAYOR RAJA NEMBAH MAHA dan pada bulan Desember 1965 diangkatlah E.A. BINTANG menjadi kepala Departemen Agama Kab. Dairi.

Sejak Berdirinya Kabupaten Dairi ,pernah menjabat Kepala pada Departemen Agama Kab Dairi sekarang Kantor Kementerian Agama Kab Dairi (dengan beberapa kali mengalami Perubahan Stuktur) yaitu;

  1. E.A. BINTANG
  2. H. MUDDIN MAHA
  3. DRS.H. ARIFIN HASIBUAN
  4. H.ABDUL KARIM MANIK
  5. H.SEMPAT MANIK
  6. M YAMIN BUTAR-BUTAR
  7. Drs.AMIRUDDIN BANUREA
  8. Drs.LECCE BERUTU
  9. Drs.HASAN BASRI BANCIN,MM
  10. Drs.H SAIDUP KUDADIRI,MM

Berdasarkan PMA Nomor 13 Tahun 2012 Typologi Kantor Kementerian Agama Kab. Dairi Adalah Typologi I.G Yang Terdiri Dari :

  1. Kepala Kantor
  2. Ka. Sub. Bag. Tata Usaha
  3. Kepala Seksi Bimas Islam
  4. Kepala Seksi Pendidikan Islam
  5. Kepala Seksi Urusan Agama Kristen
  6. Kepala Seksi Pendidikan Agama Kristen
  7. Kepala Seksi Bimas Khatolik
  8. Penyelenggara Haji dan Umroh.
  9. Kelompok Jabatan Fungsional
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com